Pages

Selasa, 12 Mei 2015

Artis AA Sekali Main Dibayar Rp 80 hingga Rp 200 juta

Penyidik Polres Jakarta Selatan melepas selebriti berinisial AA. AA tertangkap praktik protitusi di satu buah hotel bintang lima di Jakarta Selatan, Jumat (8/5/2015) tengah malam.

AA dilepas terhadap Sabtu (9/5/2015) petang sesudah menjalani proses sensor penyidik. Kasat Reskrim Polres Jaksel, AKBP Audie Latuheru mengatakan, AA dilepaskan sebab beliau berstatus saksi. Penyidik cuma menetapkan pelaku & melaksanakan penahanan kepada mucikari yg mempekerjakan AA, adalah RA (30).

"AA telah ke luar tadi," ucap Audie di Mapolres Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015) petang. Jelasnya, penyidik hingga kini belum berencana memanggil seleb AA buat sensor lanjutan.

Artis AA Sekali Main Dibayar Rp 80 hingga Rp 200 juta

"Nanti lah," tuturnya.

Diberitakan, mucikari berinisial RA & satu orang seleb berinisial AA ditangkap oleh Pegawai Reskrim Polres Jakarta Selatan yg laksanakan penyamaran sbg pelanggan, di satu buah hotel bintang lima kawasan Jaksel kepada Jumat (8/5/2015) tengah malam.

Penyidik menetapkan RA sbg pelaku. Dirinya diduga melanggar Pasal 296 & 506 KUH-Pidana yg mengatur mengenai penyedia jasa PKS atau mucikari atau germo.

Sementara, seleb AA berstatus saksi & dilepaskan. Berdasarkan barang bukti & pernyatan pelaku, RA sudah menjalankan business prostitusi kelas atas ini sejak 2012.

Ada lebih 200 wanita PSK & gigolo yg jadi 'koleksi barang dagangannya', termasuk juga selebriti & model. Sebanyak syarat diterapkan oleh RA bagi calon pembeli jasa wanita & gigolo darinya.

Di antaranya, tarif berkisar Rupiah 80 sampai Rupiah 200 juta utk sekali 'main' atau kencan atau short time. Costumer jasa mesti membayar cash duit muka atau DP se besar 30 % dari tarif yg disepakati.
Sisanya, dibayarkan kepada Hari-H atau sebelum orang tersebut memanfaatkan jasa atau 'mengeksekusi' wanita PSK atau gigolo yg dipilihnya.

Syarat yang lain, ruangan 'eksekusi' dilakukan di hotel berbintang lima atau kelas A & dibayarkan sang costumer jasa. Pelanggan jasa 'esek-esek' dari mucikari RA ini dari mulai sejak kota-kota gede di Indonesia sampai ke luar negara, seperti Amerika Serikat.

Menurut Audie, kini penyidiknya masihlah mengembangkan kasus ini buat memahami ada atau tidaknya wujud jaringan dalam praktik business prostitusi yg dipimpin oleh RA ini.

Di antaranya dapat periksa orang-orang dari wanita PSK & gigolo yg jadi 'koleksi' RA tersebut.